A Thing Shocks Me in France #2 - Banyak Makanan Halal


Assalamu’alaikum.

Sudah baca postingan saya sebelumnya tentang A thing shocks me in France #1? Then I’ll give you another thing!. Seperti yang tertera di judul, saya dikagetkan dengan banyaknya makanan halal di Prancis. Biasa aja kalee gausah sampe kaget haha tapi emang bener sih, saya ga nyangka aja ternyata kekhawatiran saya tentang susahnya cari makanan halal di Prancis sekarang terpatahkan. Harus halal? yaps. Sebagai seorang muslim, halal adalah kewajiban. Adapun Prancis, tau lah ya salah satu negara Eropa yang banyak makanannya mengandung unsur-unsur yang tidak halal meskipun tampak sangat lezat. Jadi di tulisan ini, saya akan bahas cara mencari dan mengonsumsi makanan halal di Prancis, khususnya di kota Toulouse. Simak ya!

Sebelum masuk ke pembahasan, saya ingin mengawali dengan konsep makanan halal. Pada dasarnya, semua makanan adalah halal kecuali ada dalil yang melarangnya. Nah dalam agama Islam, ada beberapa bentuk makanan yang dilarang dikonsumsi, yaitu dalam ayat Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.(QS. Al Maidah: 3). Lalu, selain itu apakah halal? Belum tentu. Di kutipan tersebut, daging babi saya garisbawahi. Bukan berarti yang diharamkan hanya dagingnya, melainkan seluruh tubuh babi, mau kulit, tulang, lemak, bahkan segala turunannya haram bagi seorang muslim. Lebih lengkapnya bisa dibaca artikel Rumaysho. Jadi, pada intinya, yang termasuk makanan halal yaitu segala bentuk makanan yang bukan bangkai, darah mengalir, babi, serta hewan yang tidak disembelih secara syari/ tidak sesuai dengan ketentuan agama Islam. Begitu juga dengan minuman halal, yaitu segala bentuk minuman tanpa unsur-unsur yang diharamkan seperti khamr/arak. Bisa dipahami ya.

Menyambung dari kalimat pengantar di awal, mayoritas penduduk Prancis tidak memperhatikan kehalalan dalam makanan/minuman mereka, bahkan mengonsumsi yang haram (bagi muslim). Jadi, bagi muslim yang tinggal di negara semacam ini wajib melakukan tindakan preventif dan selektif terhadap apa yang akan dikonsumsi, karena tujuan seorang muslim bukan hanya kenyang tapi juga berkah dan selamat. Di Indonesia, membedakan makanan halal dan haram cenderung lebih mudah. Asal ga pake arak/babi, makanan masih bisa dikonsumsi. Berbeda jauh dengan di sini. Bisa saya katakan, arak dan babi adalah salah satu sumber kenikmatan makanan. Mau masakan apapun deh, sesederhana salad buah aja dikonsumsinya pake arak. Di kita mah potongan buah ama sambel lotis ya haha. Selain arak, daging babi juga salah satu menu andalan; steak, burger, sandwich, dan lainnya. Belum lagi banyak produk-produk lain yang menggunakan turunan babi, contohnya emulsifier pada cokelat dan roti. Trus misalnya makan di restaurant tapi belinya daging sapi atau ayam boleh ga? Saya tidak menyarankan, kenapa? Karena kita tidak tau bagaimana cara penyembelihan sapi/ayam tersebut, bukan? Yakin sesuai syariat? Saya baca tentang tahapan penyembelihan dan pemotongan hewan di artikel La Viande FR, ternyata ada tahapan stunning yaitu dibuat pingsan dengan alat terntentu. Sudah jelas, cara tersebut dilarang dalam agama Islam. Meskipun alasannya agar tidak menyakiti si hewan, pun jika disembelih, apakah mereka menyebut nama Allah, who knows. Trus makan apaan dong di Prancis? Berikut saya bagikan beberapa cara mendapatkan makanan halal dan bisa makan dengan tenang.

Masak dan beli bahan sendiri
Kenapa masak? Karena makanan mateng di sini muahal! Haha. Alasan utamanya ya supaya terhindar dari bahan-bahan yang haram maupun syubhat. Kalo kita beli dan pilih sendiri, kita bisa pastikan kehalalan bahan tersebut. Bahan bisa dibeli di pasar terbuka kayak gini.


Itu suasana pasar deket rumah yang saya foto tadi siang. Nah, di pasar terbuka seperti itu, kita bisa beli sayur-sayuran yang masih segar, insyaallah sih ga ada lah ya nanem sayuran pake arak, yakali, jadi aman lah. Selain di pasar, sayur-sayuran yang segar, bawang, kentang, dan lainnya juga tersedia di supermarket. Kalo mau yang lebih asiatik seperti kangkung, tauge, tahu, tempe, rempah asia ada juga yang jual di toko asia. Berikutnya, tinggal diolah sendiri dengan bahan-bahan lain yang dipastikan juga kehalalannya ya, misalnya minyak, saus, kaldu, bumbu pelengkap, karena di toko asia pun juga jual bahan pelengkap yang tidak halal, jadi harus jeli. Kalo ada yang produk dari Indonesia, misalnya kecap manis, pilih aja insyaallah lebih aman.

Beli daging di Boucherie Halal
Untuk protein hewaninya, di Prancis alhamdulillah ada beberapa toko daging halal yang menjual daging sapi, ayam, kambing, kelinci, dan bebek. Ga perlu khawatir cara penyembelihannya. Yang perlu dikhawatirkan adalah kita tau ga nama potongan daging yang mau dibeli? Saya sempat gatau mau beli apa, berasa jadi chef beli daging dengan istilah boucherie. Ga bisa kita bilang "beli daging untuk rendang" kayak di Indonesia hehe. Saya tunjukkan boucherie halal yang ada di Toulouse.




Cari Logo Halal Certified
Jika butuh bahan pelengkap yang lain tapi adanya di supermarket, maka hal yang sebaiknya dilakukan adalah pilih produk yang ada cap/logo halal yang legal. Sama halnya dengan logo MUI, cap tersebut menandakan bahwa produk tersebut telah tersertifikasi kehalalannya. Di supermarket bisa ditemukan beberapa logo halal yang legal di Eropa di antaranya seperti yang tertera di Debat Halal. Selain itu ada juga produk-produk dengan logo halal lain, seperti halal Malaysia atau Thailand. Berikut contoh produk dengan logo halal yang saya beli di Carrefour dan saya konsumsi.




Di balik kemasan, tertera logo halal dari HFA Approved (Organisasi non-profit yang meneliti dan memberi sertifikasi halal pada makanan atau minuman di Inggris). Meskipun produk Kellogs tersebut halal, ternyata tidak semuanya berlogo halal loh. Bahkan jenis yang sama, kadang ada logo halalnya kadang juga tidak ada. Aneh ya? Saya masih belum cari tau apa bedanya, apakah produk lama atau bagaimana. Contoh lain adalah sauce berikut.


Di produk tersebut ada logo halal dari masjid Paris. Oiya, selain di boucherie halal, di supermarket ada etalase yang menyediakan khusus daging halal seperti berikut. 



Meskipun di supermarket ada produk halal dan cukup menenangkan, tapi jenisnya sangat terbatas, padahal mungkin ada produk atau bahan lain yang kita butuhkan tapi ternyata ga ada logo halalnya. Saya beri contoh, udang mentah. Kalo di Indonesia, barangkali semua udang bisa dibeli karena kita yakin ga bakal dicampur apa-apa. Ternyata di sini, udang pun dihilangkan amisnya dengan arak. Gawat ga tuh haha bukan lagi jeruk nipis. Trus gimana? Tenang, anda masih bisa gunakan cara berikutnya.

Cek di aplikasi Halal ou Pas?
Ini cara lain yang alhamdulillah sangat membantu sekali, semoga Allah berkahi hidup si pembuat aplikasi ini. Melalui aplikasi ini, kita bisa deteksi apakah suatu produk (khususnya di supermarket) itu halal atau tidak. Jika tidak halal, apakah dia haram atau machbouh (meragukan). Caranya gampang banget, tinggal scan barcode produknya, lalu akan ditampilkan hasil beserta penjelasannya. Berikut contohnya.


Penjelasannya, produk tersebut halal dari segi komposisi bahan dan kandungan zat nya, dengan kalori 113, serta tingkat gizi yang sedang. Selanjutnya, kita lihat contoh produk yang machbouh.


Produk Nescafe tersebut dideteksi machbouch atau meragukan. Bahannya sih aman, tapi ada 2 kandungan yang diragukan, salah satunya kode E472E. Kalo diklik, muncul penjelasannya.


Kode tersebut merupakan kode zat yang bisa halal bisa juga haram; halal jika berasal dari nabati *yang saya garisbawahi merah. Nah, yang demikian ini perlu ditelusuri lebih dalam, paling simpel cek di website nya, apakah dia memastikan bahwa bahan yang digunakan berasal dari hewani atau nabati. Saya pribadi masih mengabaikan produk yang machbouh. Terakhir, kita lihat produk yang terdeteksi haram.




Nah kalo ini, terdeteksi haram karena bahannya mengandung bourbon yaitu whiskey. Menurut saya, dengan adanya aplikasi ini, kita tidak hanya tau halal/haram tapi juga nambah info bahwa yang haram ternyata banyak kode atau istilah yang mungkin kita tidak waspadai. Oiya, aplikasi ini baru saya gunakan di Prancis, belum coba di negara lain apakah bisa atau tidak. Nanti diupdate lagi^^

Makan di restaurant halal
Cara terakhir ini emang paling enak sih, tinggal dateng dan makan gausah ribet pilih-pilih lagi. Ada ya restaurant halal di Prancis? Ada dong, meski tidak banyak. Asumsi saya sih dulu cuma restoran timur tengah aja yang halal, tapi sekarang jadi merambah ke makanan universal seperti pizza. Asal restaurant tersebut ada tulisan halal/halel insyaallah halal. Berikut salah satu resto pizza halal yang saya datangi. Kelihatan ga logo halalnya? kecil hehe


Yang lebih menarik lagi, salah satu restaurant fast food Quick (sejenis  KFC yang cukup terkenal di Prancis) ada yang halal di Toulouse, tepatnya di daerah Basso Cambo, halal certified nya bisa dicek di website Quick Basso Cambo. Padahal Quick lainnya masih jual babi haha. Kata suami saya, logo halal mempengaruhi omzet, karena di daerah tersebut banyak penduduk muslimnya, jadi restaurant tersebut menyesuaikan permintaan. Ga cuma dua resto itu ya, ada juga Sushi Avenue, Best of Halal, dan beberapa lainnya tersedia di kota Toulouse, bisa dilacak di Google.

Pada intinya, gausah khawatir ga bisa makan halal di Prancis. Setidaknya 5 cara tersebut bisa digunakan sebagai sarana ikhtiar ketika tinggal di negara non muslim. Semoga bermanfaat bagi para pembaca yang suatu saat akan mengunjungi Prancis^^

Sekian dulu, terima kasih telah menyempatkan membaca dan sampai jumpa di tulisan saya berikutnya ya.

Wassalamu’alaikum.

Komentar

  1. Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat sekali untuk saya

    BalasHapus
  2. Wah, baca cerita ini, sangat bersyukur hidup di Indonesia. Banyak makanan halalan thayyiban yang sangat mudah didapatkan. Tulisannya sangat menginspirasi, semoga menjadi amal sholeh buat penulis.

    BalasHapus

Posting Komentar